Zebra adalah binatang istimewa yang sifatnya sangat sosial. Setiap zebra
membentuk ikatan kuat yang akan bertahan selama hidup. Meskipun sebuah
kawanan besar mungkin terdiri atas beberapa ribu zebra, kawanan itu
dibagi ke dalam banyak unit keluarga yang lebih kecil yang terdiri atas
seekor pejantan dan para betinanya.
Unit keluarga kecil zebra memelihara tatanan dengan secara ketat
memisahkan setiap anggota berdasarkan urutan. Betina yang dominan
menentukan pergerakan keluarga. Ia berada di depan, sementara betina
lainnya dan anak-anak mereka mengikuti barisan sesuai urutan. Akan
tetapi, akhirnya, zebra jantanlah yang memimpin. Jika ia ingin agar
keluarganya berubah haluan, ia akan mendekati betina pemimpin dan
mendorongnya ke arah yang baru.
Zebra senang berdandan, dan sudah hal yang lazim melihat mereka
membersihkan bulu dengan saling menggosoki dan menggigiti sisi pinggang,
bahu, dan punggung. Saling membersihkan bulu tampaknya memperkuat
ikatan di antara setiap zebra dan dimulai ketika bayi-bayi zebra
masih berumur beberapa hari. Jika ada anggota keluarga tidak dapat
melakukan pembersihan, zebra-zebra yang gatal itu merasa lega dengan
bergulingan di atas debu atau menggosok-gosokkan badan mereka ke pohon,
gundukan rayap, atau benda tak bergerak lainnya.
Kehidupan zebra sarat dengan bahaya. Singa, anjing liar, dubuk, macan
tutul, dan buaya, semuanya menganggap binatang seberat 250 kilogram itu
sebagai mangsa empuk. Seekor zebra dapat berlari sampai 55 kilometer per
jam, tetapi kadang-kadang diterkam saat lengah oleh pemangsa yang
menggunakan cara intai-sergap. Singa menanti dalam persembunyian, buaya
mengintai di bawah air yang keruh, dan macan tutul bersembunyi di balik
kegelapan malam.
Pertahanan zebra bergantung pada kesiagaan dan kecekatan bersama
dari anggota kawanan. Ketika kebanyakan zebra tidur di waktu malam,
selalu ada beberapa yang terjaga, memasang telinga dan terus
mengamat-amati. Jika seekor zebra memperhatikan ada pemangsa yang
mendekat, ia akan menyuarakan suatu dengusan untuk menyiagakan seluruh
kawanan. Sering kali, apabila seekor anggota kawanan sedang sakit atau
tua dan tidak secepat yang lain, zebra-zebra lainnya akan sengaja
memperlambat atau menunggu sampai zebra yang lambat itu dapat bergabung
lagi dengan kawanan. Sewaktu bahaya mengancam, si jantan tanpa rasa
takut mengambil posisi di antara pemangsa dan zebra-zebra betina,
menggigit dan menendangi musuh sehingga ada waktu bagi kawanan untuk
meloloskan diri.
Sumber : http://emapos.blogspot.com/2013/06/mitos-dan-misteri-tentang-hewan-zebra.html
0 komentar:
Posting Komentar